SEMESTER I

Kamis, 19 Maret 2015

Hakikat, Martabat, dan Tanggung Jawab Manusia (INISIASI 2)

INISIASI 2
Pada inisiasi 2 ini membahas tentang Hakikat, Martabat, dan Tanggung Jawab Manusia. Materi yang disajikan ini meruapakn garis besar dari topik  di atas.Untuk itu Anda harus mempelajari dengan seksama materi modul 2 (MKDU4221)

Zat yang bersifat lahir dan gaib itu menentukan postur manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusia mempunyai anggota badan, khususnya otak dan jantung yang berfungsi sebagai mekanisme biologi, yaitu seperangkat subsistem di dalam sistem tubuh manusia untuk menunjukkan keberadaannya (eksistensinya).
Susunan anggota badan manusia (fisik) sebenarnya sangat kompleks, tidak hanya terdiri dari otak dan jantung saja, yang masing-masing anggota badan satu sama lain dihubungkan melalui susunan syaraf yang sangat kompleks pula. Keadaan itu pun masih menggambarkan manusia yang kurang lengkap, karena kelengkapan manusia tidak hanya dari wujud fisiknya saja, akan tetapi juga dari kenyataan nonfisik yang justru tidak dimiliki oleh makhluk lain. Seperti ruh dan jiwa yang memerankan adanya proses berpikir, merasa, bersikap dan berserah diri serta mengabdi yang merupakan mekanisme, kejiwaan manusia sebagai makhluk Allah.

Kedua mekanisme yang terdapat pada manusia, yaitu mekanisme biologi yang berpusat pada jantung (sebagai pusat hidup) dan mekanisme kejiwaan yang berpusat pada otak (otak sebagai lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidupan).
Gambaran bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna, mungkin dapat dilihat dari kemampuannya untuk menentukan tujuan hidup. Tujuan hidup itu berdasarkan satu tata nilai yang memberikan corak pada seluruh kehidupan manusia yang terdiri dari proses mengetahui, mengalami, memikirkan, merasakan, dan membentuk sikap tertentu yang akhirnya tersusun pada suatu pola perilaku yang dapat menghasilkan karya manusia,  baik yang bersifat fisik maupun bersifat nonfisik. Tinggi rendahnya derajat kemampuan, sempit luasnya cakupan tergantung pada kapasitas otak (Q.S. Al-Mu'min (40) : 35), melalui pusat susunan syaraf (terletak pada sumsum tulang belakang) sehingga memungkinkan seluruh anggota badan berfungsi dalam rangka pencapaian cita-cita. Cita-cita tersebut sering kali diistilahkan dengan akhlakul karimah atau perilaku yang baik.
Manusia ialah makhluk yang utama dan terutama di antara semua makhluk yang ada. Keutamaan manusia dapat dilihat dengan adanya potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia, yang tidak terdapat pada makhluk lain. Dengan kelebihan itu manusia dijadikan sebagai khalifah Allah di bumi.

Kedudukan manusia sebagai khalifah Allah inilah, yang menjadikan mereka mempunyai sejumlah hak dan kewajiban. Hak di sini adalah suatu imbalan dari kewajiban-kewajiban yang telah ditunaikannya. Kewajiban dalam konteks dengan hukum Islam, berarti pekerjaan yang akan mendapat sanksi hukum apabila ditinggalkan.
Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk yang paling mulia. Sesuai dengan namanya manusia adalah makhluk yang mempunyai naluri berperasaan, berkelompok, dan berpribadi. Selain itu manusia memiliki sifat pelupa atau  cenderung memilih berbuat kesalahan. Dari sifat-sifatnya itu posisi manusia akan berbalik menjadi makhluk yang paling hina, bahkan lebih hina dari binatang.

Manusia diciptakan untuk mengelola dan memanfaatkan alam untuk mencapai kehidupan materi yang sejahtera dan bahagia di dunia, sekaligus dengan demikian ia dapat melaksanakan tugas beribadah kepada Pencipta untuk mencapai kebahagiaan immateri di akhirat kelak. Fungsi ganda manusia itu dikenal dalam istilah agama sebagai fungsi kekhalifahan dan kehambaan (untuk mengabdi dan beribadah).

Last modified: Wednesday, 21 March 2012, 11:33 AM

DISKUSI
Jawablah pertanyaan berikut masing-masing pertanyaan minimal 3 poin penting!
1. Apa sebetulnya hakikat manusia menurut ajaran islam?
2. Bagaimana martabat manusia menurut ajaran islam?
3. Bagaimana tanggung jawab manusia menurut ajaran islam?

RE DISKUSI
by me 021617803 - Tuesday, 10 March 2015, 2:57 AM


1. Hakikat manusia  menurut ajaran Islam adalah :
- Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan sebaik - baik ciptaan, yang diciptakan dari tanah dan disempurnakan dengan ditiupkannya ruh. 
- Unsur - unsur yang ada pada manusia yaitu berupa fisik atau jasmani yang bisa dilihat untuk menunjukkan keberadaannya yang didalamnya terdapat jantung sebagai pusat hidup dan otak sebagai lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidipan. Yang kesemuanya itu bisa berfungsi jika ada ruh di dalamnya.
-Tidaklah diciptakan manusia melainkan supaya menyembah atau beribadah kepada Allah, baik sebagai makhluk individual, makhluk sosial (menjalin hubungan dengan orang lain) ataupun makhluk ekonomi (memenuhi kebutuhan hidup)
2. Martabat manusia menurut agama Islam adalah :
- Marabat dan derajat manusia dibanding makhluk lainnya ialah yang paling tinggi karena dibekali akal untuk berpikir, hati untuk merasakan, serta nafsu atau keinginan sebagai pendorong. Bahkan manusia diberi kemampuan untuk berbicara sesuai bahasa masing - masing.
- Tinggi dan rendahnya martabat dan derajat manusia tergantung masing - masing mereka dalam menggunakan akal , hati atau perasaan serta nafsunya untuk hal - hal baik atau buruk.
- Dengan kelebihan - kelebihan sebagai makhluk paling sempurna tersebut maka manusia dijadikan khalifah di muka bumi (mengelola dan memelihara alam)
3. Tanggung jawab manusia menurut ajaran Islam adalah : 
- Bertanggung jawab sebagai khalifah dan hamba Allah. Sebagai khalifah, manusia mempunyai kewajiban untuk mengelola dan memanfaatkan alam demi mencapai kemakmuran dan kebahagiaan di dunia dan sebagai hamba Allah manusia wajib untuk beribadah demi mencapai kebahagiaan di akhirat kelak.
- Bertanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga, lingkungan masyarakat, negara dan agama dengan menggunakan akal, hati dan nafsunya.
- Bertanggung jawab atas keseimbangan keduanya, baik sebagai khalifah ataupun sebagai hamba Allah dengan melaksanakan kewajiban - kewajibannya untuk memperoleh hak - haknya.
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rizki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS.Adz Dzariat : 56-58)